Sifat Fisik dan Kimia Emas: Mengapa Emas Tidak Berkarat dan Begitu Berharga?

Emas, logam mulia yang berkilau ini, telah memukau peradaban selama ribuan tahun. Daya tariknya tidak hanya terletak pada keindahannya, tetapi juga pada keunikan sifat fisik dan kimia emas yang membuatnya sangat dihargai dan bertahan melampaui zaman. Salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: mengapa emas tidak berkarat? Jawabannya terletak pada karakteristik kimianya yang istimewa.

Sifat Fisik Emas:

Secara fisik, emas memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya mudah dikenali dan diminati:

  • Warna Kuning Mengkilap: Emas murni memiliki warna kuning cerah yang khas dan kilau metalik yang indah.
  • Lunak dan Ulet (Ductile and Malleable): Emas adalah salah satu logam paling lunak dan paling ulet. Ini berarti emas sangat mudah dibentuk, ditempa menjadi lembaran yang sangat tipis (seperti lembaran emas), atau ditarik menjadi kawat yang sangat halus tanpa patah. Satu gram emas dapat ditarik menjadi kawat sepanjang 2 kilometer. Sifat ini membuatnya ideal untuk perhiasan.
  • Konduktor Listrik dan Panas yang Baik: Emas merupakan konduktor listrik dan panas yang sangat baik, meskipun tidak sebaik tembaga atau perak. Sifat ini membuatnya berguna dalam aplikasi elektronik.
  • Titik Leleh dan Titik Didih Tinggi: Emas memiliki titik leleh sekitar 1064,18 °C dan titik didih sekitar 2856 °C, menunjukkan stabilitas termal yang baik.
  • Densitas Tinggi: Emas sangat padat (19,3 g/cm³), yang menjadikannya terasa berat untuk ukurannya.

Sifat Kimia Emas: Mengapa Emas Tidak Berkarat?

Kunci mengapa emas begitu istimewa dan tidak berkarat terletak pada sifat kimia emas yang sangat tidak reaktif. Emas dikenal sebagai logam mulia (noble metal), bersama dengan platinum dan perak, karena stabilitas kimianya yang luar biasa:

  1. Tidak Reaktif terhadap Oksigen: Berbeda dengan banyak logam lain seperti besi yang bereaksi dengan oksigen di udara dan kelembaban untuk membentuk karat (oksida besi), emas memiliki afinitas yang sangat rendah terhadap oksigen. Ini berarti emas tidak mudah teroksidasi atau bereaksi dengan udara, sehingga permukaannya tetap berkilau dan tidak ternoda atau berkarat.
  2. Tahan Korosi: Emas tidak terpengaruh oleh kelembaban, air, basa, dan sebagian besar asam. Paparan terhadap lingkungan sehari-hari tidak akan menyebabkan emas mengalami korosi atau perubahan warna. Hal ini berbeda dengan perak yang mudah mengalami tarnish (noda hitam) karena bereaksi dengan sulfur di udara.