Di tengah era ketidakpastian ekonomi dan ancaman inflasi yang terus membayangi, banyak investor mencari cara untuk Melawan Inflasi dan melindungi nilai kekayaan mereka. Emas telah lama diakui sebagai salah satu aset paling aman dan efektif untuk tujuan ini. Logam mulia ini memiliki reputasi sebagai safe haven yang dapat mempertahankan daya beli bahkan ketika mata uang kertas kehilangan nilainya secara signifikan.
Inflasi adalah fenomena di mana daya beli mata uang menurun seiring waktu, yang berarti barang dan jasa menjadi lebih mahal. Ketika inflasi tinggi, uang tunai yang Anda simpan akan kehilangan nilainya. Di sinilah peran emas menjadi sangat penting dalam Melawan Inflasi. Sejak berabad-abad lalu, nilai emas cenderung bergerak berlawanan arah dengan inflasi; saat biaya hidup naik, harga emas seringkali ikut merangkak naik, sehingga menjaga daya beli investor. Misalnya, pada periode inflasi tinggi di Indonesia antara tahun 2022-2023, harga emas menunjukkan tren kenaikan yang stabil, memberikan perlindungan bagi mereka yang berinvestasi di dalamnya.
Salah satu alasan mengapa emas efektif Melawan Inflasi adalah karena pasokannya yang terbatas di alam dan permintaannya yang stabil dari berbagai sektor, termasuk perhiasan, industri, dan yang terpenting, investasi. Berbeda dengan uang kertas yang dapat dicetak tanpa batas oleh bank sentral, produksi emas baru sangat bergantung pada penemuan tambang dan proses penambangan yang memakan waktu dan biaya tinggi. Faktor kelangkaan ini membantu menjaga nilainya.
Selain itu, emas juga berfungsi sebagai diversifikasi portofolio investasi. Dalam situasi ketika pasar saham dan obligasi menunjukkan volatilitas tinggi, emas seringkali tetap stabil atau bahkan tumbuh, mengurangi risiko keseluruhan portofolio. Banyak analis keuangan merekomendasikan alokasi sebagian kecil portofolio (misalnya 5-10%) ke emas sebagai strategi Melawan Inflasi jangka panjang. Pada sebuah seminar investasi yang diadakan oleh Asosiasi Perencana Keuangan di Jakarta pada hari Rabu, 19 Juni 2024, pukul 14.00 WIB, seorang ekonom menekankan bahwa emas adalah aset fisik yang tidak rentan terhadap risiko sistem perbankan atau kebijakan moneter agresif yang dapat memperburuk inflasi. Oleh karena itu, bagi mereka yang khawatir akan masa depan ekonomi, emas tetap menjadi pilihan aset yang dapat diandalkan untuk menjaga nilai kekayaan mereka.